Sabtu, 13 Desember 2008

TERJANGAN TANPA ADA YANG DAPAT DIBUAT SUATU PENYANGGAH


THOF>Kini baru kurasakan lagi kemelut siksaan hidup yang lebih berarti semua terasa ingin ku akhiri dengan begitu saja walau akan meniggalkan luka yang terkana. disaat badai menghempaskan aku, tidak ada suatu kaitan atau penyanggah yang dapat mempertahankanku dari kemelut badai siksa hidup. Yang ada hanya ranting-ranting kecil yang tak dapat aku percayakan dapat menemaniku mengiri kepergian badai yang menrjangku, tapi hanyalah ranting-ranting yang amat kecil, sedikit dan rapuhlah yang hanya bisa kuharapkan. Walaupun disekitarku terdapat kayu-kayu besar yang kokoh tapi aku tidak yakin kepada kayu itu karena ku tau dikulit pohon tersebut terdapat duri semu yang siap menusukku ketika aku mengayuhkan pertolongan kepadanya. aku percaya , bahkan sangat percaya jika semua ini dapat aku lalui dengan sempurna tapi sampai saat ini yang tidak bisa aku percaya hanyalah apa jadinya aku jika terus melawan badai tersebut. lebih baik aku mengakhiri semua dengan memasrahkan jiwa ku kepadanya. dari pada aku lalui tanpa ada sesuatu yang besar mendukungku, disamping ingatanku ku ter ingat akan ranting kecil yang rapuh. Kuharap mereka tak bernasib sepertiku. Andai dilogiskan badai ini seharusnya belum menerpaku sekarang teringat apa-apa yang aku baru punya ku hanyalah sesuatu yang masih bisa berpindah-pindah akal, tapi memang inilah nasibku apa daya jika sudah ditakdirkan begini akupun akan menjalani. Harapan ku bisa mengubah nasib hidupku mulai menawarkan cahaya kecil yang bisa ku perbesar walaupun sedikit aku percaya akan mencapai semuanya.SEMUA KEADAAN HAMPIR TIDAK ADA YANG BISA KUPERCAYA BAHKAN SAMPAI ORANG TERDEKAT YANG MENEMANIKU DALAM LELAP TIDUR DAHULUKU HANYALAH SESUATU YANG BARU, SESUATU YANG DIYAKINI HATI KECILKU UNTUK MENYANDARKAN DIRKU KEPADA MEREKA ATAU MEREKA YANG MENYANDARKAN KEPADAKU.KINI BARU AKU MENGERTI BAGAIMAN RASANYA BERSEDFIH DALAM SENYUM

Tidak ada komentar: